Program Dakwah dan Kegiatan Sosial

Program Dakwah dan Kegiatan Sosial

Dasar Teoritis 

Kata dakwah berasal dari kata kerja da’aa – yad’uu yang berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah, dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok orang untuk meningkatkan keimanan kepada Allah subhaanahu wa ta’aala, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum) dan akhlak Islam. 

Allah subhaanahu wa ta’aalaberfirman : 

Artinya: 

dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104) 

Islam adalah agama dakwah. Tidak mungkin Islam dapat tersebar ke seluruh dunia bila tidak ada upaya untuk mendakwahkan agama Islam. Maka setiap umat Islam diperintahkan untuk menyampaikan dakwah Islam kepada yang lain sesuai dengan kemampuannya. Karena kewajiban tersebut, Allah subhaanahu wa ta’aala menyebutnya sebagai khairul ummah (sebaik-baik umat), sebuah predikat yang tinggi untuk umat Islam karena adanya kewajiban ini. Hal ini didasarkan pada firman Allah subhaanahu wa ta’aalaberikut. 

Artinya: 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110) 

Mengamati kondisi lingkungan yang kini semakin hari semakin tidak menentu, degradasi moral semakin tidak terkendali, kemaksiatan semakin terang-terangan dan merajalela, maka peran dakwah sangatlah penting untuk membina dan mengarahkan keimanan seseorang supaya tidak tersesat dari tujuan hidupnya. Sebaliknya, apabila mereka tidak diarahkan, maka yang terjadi mereka akan terus melakukan maksiat dan melakukan kerusakan dimana-mana. Maka dari itulah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada umat manusia akan pentingnya berdakwah dan amar ma’ruf nahi munkar

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ. (رواه ومسلم) 

Artinya: 

“Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim] 

Dakwah memiliki beberapa metode, di antaranya ialah: 

  1. Dakwah Bil Lisan, yakni dakwah yang dilakukan menggunakan lisan. Contohnya adalah Khutbah Jum’at, Ceramah keagamaan, mengajak kepada kebaikan, dan lain-lain. 
  2. Dakwah Bil Haal, yakni dakwah yang dilakukan melalui perbuatan. Contohnya adalah bergotong royong , dll. 
  3. Dakwah Bil Maal, yakni dakwah yang dilakukan menggunakan hartanya. Contohnya adalah Infaq, sedekah, wakaf, sumbangan anak yatim-piatu, dan lain –lain 

Dari keterangan terkait dakwah di atas, maka Yayasan Islam “Al-Ikhlas” Takeran berupaya seoptimal mungkin untuk merealisasikan kegiatan dakwah tersebut, baik melalui kegiatan pengajian maupun kegiatan sosial. 

Program Kegiatan 

Program dakwah dan kegiatan sosial ini telah berjalan semenjak yayasan ini berdiri melalui serangkaian kegiatan, antara lain: 

Pengajian 

Pengajian yang telah terlaksana dapat dibagi menjadi tiga (3) kategori, yaitu: 

  1. Pengajian mingguan 

Pengajian ini dilaksanakan setiap hari ahad pagi. Pengajian rutin yang diselenggarakan seminggu sekali ini pada awalnya selalu diiringi dengan kegiatan pemberian santunan yang pada perkembangannya dibantu oleh Himpunan Pemuda Pemudi Islam (HPPI) Kecamatan Takeran. Dengan maksud yang sama tersebut, akhirnya pihak yayasan bekerjasama dengan HPPI Kecamatan Takeran bersama-sama membuat suatu pengajian yang diselenggarakan di depan Kantor Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. 

2. Pengajian bulanan 

Pengajian ini diselenggarakan oleh pengurus lembaga penyantun fakir miskin dan yatim piatu. Adapun tempatnya diselenggarakan secara bergantian dari pengurus satu ke tempat pengurus lainnya. Sedangkan tausiyah (pengisi materi pengajian) disampaikan oleh shahibul bait juga. Pengajian bulanan ini sekaligus sebagai evaluasi kegiatan selama sebulan dan juga pertemuan pengurus untuki membawa santunan yang nantinya akan diberikan kepada yang berhak di desanya masing-masing.

3. Pengajian tahunan 

Pengajian ini dilaksanakan setiap bulan Muharram yang dihadiri oleh semua yang disantuni dan juga oleh para donatur tetap serta para undangan tertentu. Dari sinilah para pengurus di samping menyampaikan intisari pengajian (tausiyah) juga dapat dikatakan sebagai penyampaian pertanggung jawaban kepada para donatur tetap. Diharapkan dengan agenda pengajian yang diselenggarakan setahun sekali ini, para donatur terus mengalami peningatan dan besar santunan yang masuk juga bertambah. 

Penggalian dana dan alokasinya 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dana diperoleh dari: donatur tetap, donatur insidentil, hasil sawah yayasan, zakat dan infaq. Dan alokasi dari dana tersebut diberikan kepada fakir miskin dan yatim piatu, baik yang tinggal di asrama panti asuhan maupun diwilayah sekitar yang memang sangat membutuhkan. 

Di samping itu, dana juga dialokasikan kepada keperluan sosial lain untuk menunjang program dakwah, seperti: 

  1. Modal usaha dagang 
  2. Bantuan sarana dan prasarana seperti pembangunan tempat ibadah (masjid dan mushola), TPA dan TK. 
  3. Pelaksanaan pengajian, baik pengajian setiap ahad pagi, pengajian setiap malam kamis dan pengajian setiap bukan Muharram. 
  4. Pembuatan majalah setiap 4 bulan sekali 
  5. Pembuatan kalender 

Leave a Reply